7 Penumpang Cedera Akibat Turbulensi di Penerbangan: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Turbulensi adalah salah satu fenomena yang paling sering dialami oleh penumpang pesawat, namun tetap menjadi sumber kekhawatiran bagi banyak orang. Belum lama ini, sebuah insiden terjadi di penerbangan Scoot, yang mengakibatkan 7 penumpang terluka akibat turbulensi udara yang hebat. Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa meskipun pesawat adalah salah satu moda transportasi yang paling aman, risiko kecil seperti turbulensi tetap bisa terjadi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu turbulensi, mengapa ia terjadi, serta tips yang bisa Anda lakukan untuk menjaga keselamatan saat menghadapi turbulensi.
Apa Itu Turbulensi?
Turbulensi adalah pergerakan udara yang tidak stabil yang menyebabkan pesawat berguncang atau bergetar saat berada di udara. Fenomena ini bisa terjadi pada ketinggian berapa pun dan di mana pun pesawat terbang. Meskipun guncangan akibat turbulensi sering kali terasa menakutkan, dalam sebagian besar kasus, turbulensi tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kerusakan pada pesawat.
Ada beberapa penyebab umum terjadinya turbulensi, di antaranya adalah:
- Perbedaan tekanan udara antara wilayah yang berbeda.
- Jet stream, yaitu arus udara kuat yang bergerak dengan cepat di atmosfer.
- Awan cumulonimbus yang terbentuk akibat badai atau cuaca buruk.
- Gunung atau medan yang tidak rata yang dapat memengaruhi aliran udara.
Turbulensi bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan, namun kru penerbangan biasanya dapat memprediksi area turbulensi berdasarkan informasi cuaca sebelum dan selama penerbangan.
Mengapa Turbulensi Bisa Menyebabkan Cedera?
Cedera akibat turbulensi biasanya terjadi karena penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman dengan benar atau tidak sedang duduk ketika turbulensi terjadi. Dalam insiden baru-baru ini di penerbangan Scoot, beberapa penumpang yang terluka diduga sedang tidak mengenakan sabuk pengaman atau berada di luar kursi mereka saat turbulensi tiba-tiba menghantam pesawat.
Sabuk pengaman merupakan komponen penting yang dirancang untuk menjaga penumpang tetap aman di kursi mereka selama turbulensi. Ketika turbulensi menyerang, pesawat bisa bergerak secara tidak terduga, baik naik-turun atau bergoyang ke samping, yang dapat menyebabkan penumpang terlempar dari tempat duduk mereka jika tidak diamankan dengan sabuk pengaman.
Pentingnya sabuk pengaman tidak bisa diremehkan, terutama saat pesawat sedang melintasi area dengan cuaca yang tidak stabil atau ketika lampu tanda sabuk pengaman menyala.
Jenis-jenis Turbulensi
Ada beberapa jenis turbulensi yang dapat terjadi selama penerbangan, dan setiap jenis memiliki karakteristik serta penyebab yang berbeda:
1. Turbulensi Cuaca
Turbulensi cuaca sering kali diakibatkan oleh badai, awan cumulonimbus, atau perubahan cuaca lainnya. Pilot biasanya dapat mendeteksi adanya cuaca buruk di jalur penerbangan dan akan berusaha menghindarinya jika memungkinkan. Namun, dalam beberapa kasus, pesawat mungkin tetap harus melalui area dengan kondisi cuaca yang kurang ideal.
2. Turbulensi Jet Stream
Jet stream adalah arus angin kencang di atmosfer atas yang dapat menyebabkan turbulensi ketika pesawat terbang melaluinya. Meskipun jet stream tidak terlihat, pilot biasanya dapat memprediksi keberadaannya dan akan mengatur ketinggian pesawat untuk menghindari turbulensi yang parah.
3. Turbulensi Mekanik
Jenis turbulensi ini biasanya terjadi di area pegunungan atau medan dengan ketinggian yang bervariasi. Aliran udara yang bertemu dengan penghalang fisik seperti gunung dapat menciptakan turbulensi di wilayah tersebut.
4. Turbulensi Clear-Air (CAT)
Turbulensi ini dikenal sebagai clear-air turbulence (CAT) karena terjadi di wilayah udara yang bersih tanpa awan, membuatnya sulit untuk diprediksi. CAT biasanya terjadi di ketinggian tinggi dan dapat menimbulkan kejutan karena tidak ada tanda-tanda visual yang jelas.
Tips Keselamatan Saat Menghadapi Turbulensi
Meskipun turbulensi tidak selalu bisa dihindari, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk meminimalkan risiko cedera selama penerbangan:
1. Kenakan Sabuk Pengaman Sepanjang Waktu
Salah satu langkah paling sederhana namun paling efektif untuk melindungi diri dari cedera akibat turbulensi adalah selalu mengenakan sabuk pengaman saat duduk. Banyak maskapai penerbangan menyarankan penumpang untuk tetap mengenakan sabuk pengaman meskipun tanda sabuk pengaman dimatikan, karena turbulensi bisa terjadi secara mendadak.
2. Ikuti Instruksi Kru Kabin
Kru kabin dilatih secara profesional untuk menangani berbagai situasi darurat, termasuk turbulensi. Jika kru kabin menginstruksikan Anda untuk kembali ke kursi atau mengenakan sabuk pengaman, pastikan untuk segera melakukannya.
3. Hindari Berdiri Kecuali Diperlukan
Jika Anda tidak perlu pergi ke kamar kecil atau berdiri untuk alasan penting, usahakan tetap duduk selama penerbangan, terutama ketika pesawat sedang melintasi area yang rawan turbulensi.
4. Amankan Barang-barang Pribadi
Pastikan semua barang pribadi seperti laptop, ponsel, atau tas tangan disimpan dengan aman di kompartemen atas atau di bawah kursi Anda. Barang yang tidak diamankan dengan baik dapat terlempar dan menyebabkan cedera pada penumpang lain selama turbulensi.
5. Perhatikan Tanda Sabuk Pengaman
Lampu tanda sabuk pengaman adalah indikator utama untuk memberitahu penumpang kapan harus tetap duduk dan mengenakan sabuk pengaman. Ketika lampu ini menyala, meskipun penerbangan terasa tenang, itu adalah sinyal untuk berhati-hati dan tetap diam di tempat duduk.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Mengalami Turbulensi Parah?
Jika Anda mengalami turbulensi parah dan merasakan gejala seperti nyeri tubuh, pusing, atau cedera lainnya setelah penerbangan, sangat penting untuk segera menghubungi petugas medis. Cedera ringan yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi lebih serius. Selain itu, jika Anda mengalami kecemasan akibat turbulensi, berbicara dengan profesional kesehatan mental bisa membantu mengatasi trauma.
Kesimpulan
Dikutip dari artikel King78, Turbulensi adalah bagian dari pengalaman terbang yang hampir tidak bisa dihindari, namun dengan memahami penyebabnya dan mengikuti langkah-langkah keselamatan yang tepat, risiko cedera bisa diminimalkan. Peristiwa seperti yang terjadi di penerbangan Scoot baru-baru ini mengingatkan kita akan pentingnya selalu menjaga keselamatan diri selama penerbangan dengan mengikuti prosedur yang diberikan oleh kru kabin. Tetap tenang dan waspada adalah kunci utama untuk melewati turbulensi dengan aman.